Pada edisi kali ini Kultur berkesempatan melakukan sesi tanya jawab secara daring dengan salah satu scenester asal Malaysia. Ia adalah sosok yang begitu disukai oleh para scenester lain dari negaranya. Pria yang bernama lengkap Izal Herman Jamaluddin yang dilahirkan pada 5 Oktober 1978 ini lebih dikenal dengan nama Joe PV. Berikut rangkuman dari sesi yang kami lakukan bersamanya.
Kami memulai sesi ini dengan mendapatkan informasi dari Joe tentang kisah seputar skena Jamaican sound di Malaysia. Ia begitu bersemangat memberikan highlight pada kultur. Ia memulai dengan informasi musik di sana sejak tahun 1980 an. Saat salah satu band asal Malaysia bernama “The Peabees” muncul dengan repertoire yang kental dengan infusi reggae. Lalu ia lanjutkan dengan menyebutkan beberapa nama penting lain nya, seperti Dr. Sam Rasputin dan Sweet Charity. Kisah dari Joe terus mengalir, tentang film “Kembara Seniman Jalanan”, yang hadir dengan figur-figur reggae, film ini juga menampilkan Blues Gank, Search, M Nasir. Joe kembali menambahkan tentang skena Jamaican sound di Malaysia pada era 90 an, di mana ia bersama PureVibracion beriringan dengan nama nama seperti (Toni) Poe, Aru Peruzza (Republic Of Brickfield). Lalu Gerhana Ska Cinta, Sashi The Don, Rasta Syndicate, Rosewood, Redemption, Sharp Shooter, Wakakuz, Balok People, King Lhota, Easybaba, King I, sebagai penggerak sejak 2000 hingga kini. Joe menceritakan ini kepada kami dengan seksama, sebuah semangat kebersamaan yang hangat yang dia bagikan untuk kultur.
Joe adalah seorang musisi yang memulai karir nya dengan repertoire metal seperti SoulFly, Sepultura, Korn bahkan Rage Against The Machine. Namun, dari nama nama inilah Ia kemudian lebih jauh mengenal Bob Marley, Alborosie, Groundation dan Damian Marley. Joe menjelaskan, nama nama ini menjadi inspirasinya dalam memainkan reggae. Dan dengan penuh semangat ia menambahkan:
“A.C.A.B, Aru Peruzza dan Gerhana Ska Cinta adalah nama nama lokal yang turut menginspirasi karir ku”
Bersama PureVibracion, Joe dikenal sebagai sosok panutan di skena Jamaican sound di Malaysia. Signature mereka lewat lagu seperti “Mi Gal” dan “Pesan Nenek” berhasil merubah dinamika skena Jamaican sound di Malaysia. Dua track ini hadir begitu lugas, menarik perhatian publik. Formula musik ringan dengan groove nan rancak ini berhasil membuat reggae makin dikenal, publik di Malaysia dibawa menikmati hakikat reggae yang membawa pesan ketidakpuasan atas intoleransi sekaligus seruan tentang unity & equality.
Bersama sahabat dekat nya. Seir dan Suden, Joe memulai PureVibracion sekitar tahun 2004. PureVibracion telah menjalani banyak gigs seperti Skank Fest di Fort Canning – Singapura. Bahkan mereka sempat mengunjungi Indonesia. Meski berganti line-up, PureVibracion hingga kini tetap menambah daftar diskografi mereka. Dimulai dengan debut LP “Love and Peace” dirilis pada tahun 2009, hingga single “Irie Man” tahun 2018 dan single “Jauh” pada tahun 2020.
Ia memang kerap membawa ide-ide dasar dalam musik bagi PureVibracion. Tapi proses produksi nya selalu diselesaikan dengan berbagi ide secara kolektif oleh PureVibracion. “Freedom of expression in music” begitu ia berargumen. Kultur pun bertanya, apakah ini sebuah manifestasi equality dari pesan pesan musik PureVibracion? Sebuah sikap walk the talk? Dengan bijak dan jenaka, ia mengutip pepatah melayu untuk menjawab kami:
“Aku, sebenarnya pemalu, menjawab ini sama dengan aku memikul bakul sendiri” Joe tertawa lepas.
Perjalanan musik Joe juga dicatatkan lewat sebuah single dan solo album “Manisnya Dunia” dan “Keep On Movin” secara berturut-turut pada tahun 2013 dan 2014 bersama Laguna Music Sdn Bhd. Memang masih berkaitan dengan reggae, namun Joe menambahkan bahwa langkah ini adalah sebuah bentuk eksplorasi nya dalam musik, “Ya, saya terbuka untuk menerima berbagai (influence) musik”. Menjawab tema favorit untuk lirik yang ia buat, ia menjelaskan:
“Love, Peace, Justice dan hal hal lain berdasarkan pandangan ku, (seperti) sebuah kebenaran yang disetujui oleh banyak orang namun sungkan untuk disampaikan. Aku senang untuk menyediakan pilihan (bagi pendengar) lewat karya ku”
Saat ini, ia menetap di Langkawi, dan tetap terlibat dalam banyak aksi Jamaican sound. Akhir akhir ini ia banyak terlihat aktif berkolaborasi berbagi energi dalam gigs bersama unit sound system lokal. Bersinggungan dengan hal ini, Joe menyatakan bahwa kolaborasi adalah sebuah hal menarik. Jika memiliki kesempatan, ia ingin menambah daftar kolaborasi, bersama solois internasional seperti Damian Marley dan Ras Muhamad dari kawasan Asia Tenggara.
Berbicara tentang kawasan Asia Tenggara, Joe berbagi cerita dengan semangat yang besar. Pada kultur ia menjawab tentang apa impian nya dalam waktu dekat untuk skena Jamaican sound Asia Tenggara.
“Selain Festival, aku membayangkan ada sebuah kolaborasi musik lintas genre dari para scenesters lintas negara di Asia Tenggara”
Sebuah ide persatuan yang sederhana ini mungkin datang dari besarnya hasrat Joe dalam berjejaring. Ia begitu membumi, ia dikenal ramah dan hangat bagi banyak scenesters di Asia Tenggara. Sesuatu yang kami harus catat dalam artikel ini. Begitulah JoePV, ia memiliki “Propaganda” lewat “Good Love”, ia mengamplifikasi “Pesan Nenek” dengan banyak “Reggae Party”. “Thank You Selalu” ia berucap dan berbagi agar semua kita “Keep On Movin”
(sam)
Show Comments (0)