Sly Dunbar

Pria Bersahaja, Inovatif dan Legendaris

Lahir dengan nama Lowell Fillmore Dunbar, pria ini memulai karir musiknya sejak belia. Tahun 1966, ia pertama kali melakukan sesi rekaman sebagai seorang drummer. Saat itu, ia berusia 14 tahun! Ia kemudian dikenal dengan nama Sly Dunbar. Bersama partner abadi nya, Robbie Shakespeare, mereka membuat dunia penuh warna lewat karya dari outfit musik mereka yang bernama Sly & Robbie. Hingga kini, beribu-ribu karya musik telah mereka lahirkan. Brian Eno seorang pionir dan Inovator dalam produksi musik pernah mengatakan; “Jika kamu membeli sebuah album reggae, 90% kemungkinan dalam rekaman tersebut, drummer nya adalah Sly Dunbar”. Sebuah testimoni istimewa terhadap perjalanan musik yang sama istimewanya. Pada tanggal 28 Mei lalu, kultur mendapatkan kesempatan istimewa melakukan interview lewat telepon dengan sang legenda hidup. Berikut kutipan nya.

Untuk memulai wawancara ini, bisa dimulai dari banyak hal. Izinkan kami bertanya tentang apa yang membuat Anda pertama kali terjun ke dunia musik?

Semua bermula dari..mendengarkan rekaman dari Skatalites, Lloyd dan Drummond dan beberapa rekaman dari Amerika seperti Cheryl Lynn. Mereka yang kerap saya dengarkan Saat saya tumbuh, sebelum saya menetap di Trench Town. Saat itu, ada sebuah tempat seperti ruang dansa di sana, saya mengamati apa yang orang orang lakukan dan dengarkan di sana dari balik jendela. Saat pindah ke Trench Town, saya benar benar memulai karir musik. Lagu lagu dari Motown, membuat saya ingin bermain musik.

Jadi, Lloyd Knibb adalah salah satu inspirasi musik terbesar Anda?

Ya, Dia adalah sang inspirator. Dialah yang membuatku ingin bermain drum.

Robbie Shakespeare & Sly Dunbar
Tidak diragukan lagi Sly & Robbie dalam mengaransemen musik dan mengolah drum dan bass. Masing-masing mampu saling melengkapi. Kedengarannya seperti Sly ‘Drumbar’ dan Robbie ‘Basspeare’ terhubung secara spiritual.

Ya, saya pikir itu menggairahkan secara spiritual. Ini tentang menghormati satu sama lain. Berbagi ide yang sama tentang musik. Dan mau mencoba apapun. Kami tidak pernah menyalahkan satu sama lain, kami saling mengakui sebuah kesalahan. Kami mencoba apa saja, jika berhasil, itu berhasil. Jika tidak, kami coba lagi.

Tentu ada pasang surut dalam hubungan musik antara Anda berdua, Pada akhirnya semuanya baik-baik saja. Bagaimana Anda menjaga energi dan ide agar selalu berada pada jalur dan arah yang sama?

Kadang-kadang Robbie memberikan ide kepada saya, dan saya selalu berkata, “oke”, saya mendukung ide tersebut dengan melakukan bagian saya di situ. Sebaliknya, begitu juga Robbie. Kami mengerjakan segala sesuatunya sebagai sebuah tim. Kami mengerjakan aransemen sampai sempurna dan sampai kami bisa menyelesaikannya. Jadi, ya kami mencoba menyesuaikan (ide) satu sama lain. Kami saling membuat satu sama lain menjadi senang.

Biasanya dari mana ide itu berasal?

Kadang untuk memproduksi “rhythm section” bisa dari mana saja yang kita anggap menyenangkan. Saya memainkan sesuatu, lalu Robbie melengkapi (dan sebaliknya). Kami terus memainkan nya hingga itu terdengar lebih bagus, kami merekam nya dan mendengarkan nya lagi hingga dirasa sudah selesai.

Saat tergabung dengan supergroup Black Uhuru, apakah Sly & Robbie sudah saling kenal sebelumnya? Hal apa yang paling berkesan bagi Sly & Robbie sepanjang waktu bersama Black Uhuru?

(tertawa) Semuanya sangat berkesan, karena selalu menyenangkan berada di studio dengan mereka untuk mengerjakan banyak ide. Setiap ide yang kami tulis dan kami kerjakan, kami mengambilnya selangkah demi selangkah. Kami (bisa) memikirkan proyek terakhir lalu melakukan sesuatu/hal lain dengan situasi sekarang. Jadi, semua begitu berkesan. Kami berusaha melakukan banyak hal hingga terdengar menyenangkan. Saya ingat, ketika kami menyusun, “Whole World is Africa”, Ansell Collins seharusnya memainkan solo 8 bar. Tapi kita semua berkata “Tidak, tidak, tidak, Ini terlalu pendek”. Ansell kemudian memperpanjangnya menjadi 16 bar. Dan itu menjadikan nya terdengar lebih bagus. Itu (salah satu) hal yang saya ingat ketika kami melakukan “Whole World is Africa” (dengan Black Uhuru).

Sly & Robbie + Black Uhuru
Apakah itu gaya dan pendekatan produksi yang sama yang Anda lakukan pada artis lain? 

Kami memiliki gaya dan sikap yang berbeda tentang cara bermain dengan penyanyi lain karena terkadang kami harus memperhatikan penyanyi yang bernyanyi dan tampil di depan kami. Dan kemudian kami mencocokkan sikap (dan gaya) penyanyi itu.

Bagaimana pendapat Sly & Robbie terhadap regenerasi musisi Jamaican Sound untuk mencapai level yang maksimal? Haruskah ada Sly & Robbie berikutnya?

Sly & Robbie selanjutnya? Seperti Clevie (Steely & Clevie) Ya, mereka (para pemuda) bisa datang dengan ide mereka sendiri dan mengembangkan nya dengan arah yang berbeda. Itu bisa cocok untuk mereka (pemuda).

Perpaduan dancehall dan dub yang begitu kental di “Red Hills Road”, apa yang membuat Sly & Robbie sangat menikmati dancehall dan dub? Bisakah kita melacak kembali perkenalan pertama dengan dancehall dan dub?

Dancehall dan dub seperti bagian dari hidup kami berdua. Saat membuat rekaman ini, kami memotong beberapa lagu, untuk merasakan beberapa getaran musik. Dan kemudian kami duduk dan berpikir serta menikmati nya hingga kami memutuskan untuk membuat nya menjadi sebuah track instrumental.

Bagian dari kehidupan itu, apakah itu sesuatu yang berasal dari jauh di lubuk hati Anda?

Dalam proses produksi? Ya, ya, selalu!

Album ‘Language Barrier’ akan selalu menjadi favorit kami. Enam track yang hadir di sini seperti dentuman bass dengan gelombang besar mengalir melalui lautan ritme yang kalian buat. Di album ini Anda juga bekerja sama dengan nama-nama “suci” dalam musik. Bagi kami, ini bukanlah sebuah “penghalang”. 

(Tertawa) Ini juga favorit saya! Sepertinya ada yang istimewa (tentang album ini). Kami mendapat nominasi Grammy R&B untuk “Bass & Trouble”. Ya kami bekerja dengan banyak musisi di album ini, Manu Dibango, Herbie Hancock, Afrika Bambaataa, Bernie Worrell dan bahkan Bob Dylan pada harmonika.

Iya, Dylan juga. Apa yang sebenarnya Anda katakan pada Bob Dylan sehingga dia berkenan bergabung di album ini?

Bill (Laswell) sebagai produser yang datang dengan ide ini. Mungkin karena kami pernah bekerja dengannya (Dylan) di album “Infidels” , Jadi ya, Bill yang menghubunginya.

Oke, ‘Bass & Trouble’ adalah favorit kami, dan favorit Anda?

Ya, ‘Bass & Trouble’ juga! (tertawa)

“Miles (Black Satin)” di album ini membuatnya lebih seperti album abad ini bagi kami. Apa ide yang membuat lagu ini terpilih?

(Tertawa) Terima kasih, Bung! Itu juga Bill, dia membawa ide ini dan kami menjawabnya, “Ayo Lakukan!” (menyenandungkan melodi ‘Miles’).

Istilah ‘Words, sound & power’ menginspirasi banyak outfit musik hingga sekarang. Bahkan kami menggunakannya sebagai tagline di fanzine ini. Apakah Anda memiliki kenangan yang dapat Anda berikan kepada kami tentang hari-hari Anda dengan unit musik ini bersama Peter Tosh?

Kami adalah musisi baru di Jamaika pada waktu itu, sepertinya kami hanya kebetulan cocok untuk bermain bersama nya. (Peter Tosh) Dialah yang membuat dunia mengenal kami sebagai satu kesatuan dalam musik. Sosok ‘Sly & Robbie’. Kami melakukan tur dengan Bob Marley, bersama ‘Barrett Brothers‘. Saya ingat ketika kami menyusun lagu “Buk-In-Hamm Palace“, kami mulai jamming di studio. Peter Tosh hanya duduk di sana, mendengarkan kami, lalu mengambil gitarnya dan mulai bernyanyi. Dia tidak mengatakan apa-apa ketika kami merekamnya, kami melakukan nya, dia yang membuatnya menjadi hidup. Jadi ya, dia (musisi) yang sangat baik, orang yang sangat baik.

Banyak pakar menyebut Anda sebagai ‘Rhythm Section Guru’, salah satu alasannya adalah karena Anda membuat daftar musik yang begitu panjang dan masif, baik Anda pernah memikirkannya atau tidak. Hal menyenangkan seperti apa yang membuat Sly & Robbie bertahan hingga hari ini mendukung banyak nama penting dalam reggae?

Apa yang membuatnya begitu bagus? Nah, Orang-orang. Orang-orang seperti Anda yang menghargai apa yang kami lakukan di ‘Language Barrier’, dan menjadikannya favoritnya. Itu membuat saya ingin mendengarkan kembali ‘Language Barrier’ sekarang, dan membuat saya ingin pergi ke studio lagi. Ini tentang energi. Saya bahagia jika membuat orang bahagia.

Selama bertahun-tahun bekerja, memproduksi dan membuat musik dengan banyak musisi, dapatkah Anda memberitahu kami karya paling menghasilkan dan paling berhasil membuat Sly & Robbie tersenyum?

Semua orang (dari mereka). Setiap orang membantu menghasilkan. Saya tidak pernah melakukannya untuk diri saya (sendiri), ini tentang melakukan nya bagi orang lain. Selalu dimulai dengan, “bagaimana saya bisa menyenangkan mereka?” Jadi, semua dari mereka, produktif.

Apakah itu formula Anda untuk membuat musik?

Ya, rumusnya membuat mereka bahagia, bagaimana saya bisa membuat orang berdansa sepanjang waktu. Ketika saya datang dengan riddim dan mengolahnya, mengubahnya, dan membuat ritmenya benar-benar bergoyang dan penuh ajakan, itu akan terasa menyenangkan. Dari sana senyum itu akan datang.

Dari sekian banyak nama, siapa yang paling berkesan? Mengapa?

(tersenyum) Setiap orang berkesan. Setiap orang (dari mereka) penting bagi kami. Karena merekalah yang membantu kami sampai di sini hari ini. Setiap orang (setiap artis) sangat berarti bagi kami.

Apakah ada daftar artis yang benar-benar ingin Anda ajak kerja sama atau mungkin bakat baru yang ingin Anda dukung dalam waktu dekat? Bisakah Anda menyebutkan 3 di antaranya?

Nama-nama itu datang begitu cepat sekarang, saya bahkan tidak dapat mengingatnya. Saya suka orang-orang seperti Beyonce, Jay-Z, Chris Brown, Nicki Minaj, Cardi-B, Chronixx, Protoje. Ummh..Dan ya, saya bisa menyebutkan 3 di antaranya. Saya ingin bekerja dengan Beyonce, Chronixx, Cherine Anderson. Dan oh, saya menambahkan satu lagi, Bitty McLean.

Sly Dunbar (sumber foto: www.drummerworld.com)
Pertanyaan terakhir, Jika Sly & Robbie bukan musisi, pekerjaan atau hal apa yang paling cocok untuk seorang Sly?

(tertawa) Yah, (tertawa lagi) Saya tidak tahu (tertawa). Mungkin di radio, saya suka musik, karena saya suka membuatnya. Musik adalah hidup saya!

Oke, semua selesai sekarang. Terima kasih banyak atas waktu berharga yang telah diberikan untuk kami, kultur. Dari Indonesia, kami mengirimkan rasa hormat yang sangat besar dan banyak cinta untukmu!

Yeah, terima kasih. Sampaikan terima kasih saya kepada orang-orang di Indonesia yang telah mendukung kami, Sly & Robbie. Saya belum pernah kesana, tetapi kita akan segera berjumpa di Indonesia!
(Reporter:Sam, Supervisi Transkrip:Yedi)

  • Show Comments (0)

Your email address will not be published. Required fields are marked *

comment *

  • name *

  • email *

  • website *

You May Also Like

Joesai

Gaya Khas Dari Daya Dalam Kesederhanaan.

Chris Foreman

Edisi Khusus: Wawancara Spesial Dengan Chris Foreman