Fyah Burning – The Right Ten

Semenjak kemunculan single dari Fyah Burning berjudul “Irie Day”, duo asal Thailand ini cukup mencuri perhatian dengan “Rub A Dub” stylenya. Dan pertanyaan di kepala pun muncul, kira-kira akan seperti apa jika mereka merilis sebuah album penuh atau EP. “Gong” itu berbunyi sewaktu mereka mengumumkan dirilisnya debut EP “The Right Ten”. Ras Anatta, the frontman dengan apik dan orisinil berhasil memadukan lirik bahasa Thailand dan Inggris. Kuggah sebagai selekta mampu menghadirkan anggukan kepala melalui 6 lagu dalam EP ini.

“Youth Vibration”, single utama yang jadi track pembuka, membuat kita ingin menyalakan korek api dan diangkat setinggi-tingginya ke udara sejak detik pertama. Ketika beatnya menghentak, energi dari api itu seolah langsung membakar diri untuk segera turun ke lantai dansa dan bergoyang. Tidak melulu bergoyang, beberapa part di lagu ini juga dapat dinikmati dengan mata tertutup dan menggelengkan kepala, khususnya ketika alunan merdu melodica menghiasi dinding lagu.

Seolah api belum boleh dipadamkan, di track kedua dengan judul “The Right Ten” (yang menjadi nama EP ini) energinya semakin membesar dan kita tidak dibiarkan mundur sejengkal pun dari lantai dansa. Aroma “Sleng Teng” yang begitu wangi, bayangkan Wayne Smith dengan “Under Mi Sleng Teng” nya, membuat pundak ini ikutan bergerak.

Fyah Burning mengajak kita untuk santai sejenak pada nomor ketiga, “Nuh Worry”. Setelah di dua nomor awal kaki hingga kepala kita dibuat bergerak, kali ini cukup dengan menganggukkan kepala. Biarpun hentakan beat tetap membuat tubuh bergoyang, namun iringan perpaduan melodinya dapat membuat otot-otot menjadi rileks yang cukup dihayati lewat vibrasi positif setiap alunannya.

“Automatic” dengan balutan digital roots reggae menjadi nomor keempat yang dikibarkan oleh Fyah Burning. Rasa “Rub A Dub” style tetap tidak ditinggalkan oleh Ras Anatta yang di beberapa bagian memasukan efek vokal, kita seperti mendengarkan dia sedang berpadu suara dengan Ponchita Peligros. Sound yang dihasilkan Selecta Kuggah seperti ikut menegaskan efek tersebut.

Kacamata hitam, rebahan di hammock, dan headphone. Di alunan kelima yang berjudul “Dubwise Selection” ini cocok sekali dengan perpaduan ketiga kata dan kalimat di awal. Apalagi didengarkan pada sore hari jelang matahari terbenam dan tiupan angin yang semakin membuat suasana semakin irie. Rebahan sembari kepala mengangguk, dapat dibayangkan pastinya. Awas jangan sampai tertidur sudah mau maghrib.

Eksperimen Selecta Kuggah di nomor keenam “Babylon Police” sekaligus lagu terakhir di EP “The Right Ten” semakin menjadi. Di penutup ini, pada awal kita akan terpikir lagu ini akan total Dub ketika masuk pada suara Brass. Mungkin, Fyah Burning ingin menyampaikan terima kasih kepada para pendengar yang sudah menyimak dari awal hingga akhir setiap lagu di EP ini. Usai menyampaikan terima kasihnya, masuklah beat “Jungle” yang menghentak semua pendengarnya untuk kembali bergoyang. Energi dari suara gitar dilatar, juga mengajak pendengar untuk kembali menyalakan korek api untuk diangkat ke udara. Jika Asian Dub Foundation punya lagu berjudul Fly Over untuk memacu adrenaline pendengarnya, Fyah Burning pun punya formulanya di nomor ini.

Secara keseluruhan, tangan sakti dari seorang “Thai Dub Mafia” bernama GA-PI dari Jahdub studio, Thailand juga turut andil dengan meracik “bius” nya pada seluruh lagu di EP ini. Jadi, sangat disarankan untuk menikmati EP ini dengan headphone atau proper speaker dan rasakan frekuensi tiap lagunya. SABAI SABAI!

(keyko)

  • Show Comments (0)

Your email address will not be published. Required fields are marked *

comment *

  • name *

  • email *

  • website *

You May Also Like

Coconut Treez LP “Langsamkan”

Album baru dari unit inspiratif

George Palmer x Lion D x Irie Ites “Come We Just A Come”

Produser mumpuni asal Prancis, Irie Ites, kembali merekonstruksi ulang sebuah riddim rub a dub ...

High Priest “Strictly Cursed”

Single dari aksi asal Salatiga