Ragam Wajah Ska di Indonesia

Sebagai sebuah entitas budaya yang kini menjadi milik dunia, Ska yang berawal dari Jamaika juga hadir di Indonesia. Manifestasi musik rakyat ini, salah satunya, seperti dalam wujud karya dari The Skatalites. Sesuatu yang kemudian bertransformasi melalui gerakan 2Tone di Inggris lewat The Specials dan Madness, lalu dari Amerika lewat nama nama seperti Operation Ivy, Mighty Mighty Bosstones, Voodoo Glow Skulls serta No Doubt dan Sublime.

Ska juga tentunya sudah menjadi bagian dari industri musik di Indonesia hingga hari ini. Dan terus tumbuh besar. Tipe-X dengan banyak album nya yang memiliki habit mencatatkan platinum sejak debut mereka pada pertengahan 1990 an, bahkan menjadi salah satu crowd getter terbesar di kawasan Temasek. Souljah, melalui diksi-diksi cerdik milik sang frontwoman dalam repertoire mereka, menjadi salah satu unit yang berjaya dengan statistik pendengar yang sangat massive di banyak platform streaming musik. 

Pertengahan 1990 adalah sebuah masa di mana ska begitu menyebar, dari ujung Sumatera hingga timur Indonesia. Dari Jakarta, geliat ska lahir dari berbagai sudut, kawasan Pejaten, Cawang, Rawamangun, Komplek Chandra Pondok Gede menjadi beberapa “sumber” unit ska yang di kemudian hari menjadi panutan hingga kini. 

Kota lain juga memiliki sebaran yang sama, Bandung, Yogya dan kota lain di Jawa Tengah, Surabaya, Malang, juga Sumatera dan kota kota di bagian timur Indonesia.

Tahun yang penuh kejayaan, juga tahun yang begitu prematur sekaligus eksploitatif bagi ska, sebuah dinamika, namun jadi landasan sejarah. Sebuah sintesa yang kemudian mengantarkan begitu banyak ragam dan wajah ska di Indonesia.

Berikut daftar catatan kami atas keberagaman wajah ska di tanah air.
(Sam)

  • Prev
  • Next

    1. Sixtols - Love Song

Band ini adalah salah satu pelopor ska yang berasal dari kota Jakarta sejak awal 90an. Dengan infusi spirit skinhead mereka menyajikan komposisi ska penuh daya lewat debut self titled nya. Semangat dari mereka menjadi salah satu alasan banyak unit musik di kota lain di Indonesia memainkan ska. Sixtols adalah hikayat urban yang akan terus diceritakan!

    2. Rage Generation Brothers - Sad Enough

Trio fenomenal dengan attitude kental ini adalah juga salah satu frontline dalam penyebaran ska di tanah air. Album debut mereka “Our Life Style” menjadi salah satu catatan penting dalam industri musik pada awal tahun 2000an. Banyak unit musik dari berbagai region di Temasek menempatkan mereka sebagai mentor jauh sebelum mereka akhirnya melakukan banyak tour di sana. Meski “hanya” 2 lagu yang memiliki infusi ska, album ini dan Rage Generation Brothers juga akan terus menjadi cerita.

 

 

    3. Agent Skins - Time To Skins

Pada waktu yang berdekatan dengan momen Sixtols & RGB dari Jakarta, kota Bandung juga memiliki sebuah unit musik dengan infusi ska dalam spirit skinhead. Agent Skins adalah unit musik yang kemudian hari, juga menjadi alasan atas hadirnya banyak band ska-punk di Bandung. Salah satu catatan untuk menelusuri mereka bisa dimulai lewat lagu “Time To Skins”, salah satu lagu dari album kompilasi bersejarah; “Bandung's Burning! Vol.1” (1997). Lagu ini bahkan menginspirasi sebuah kompilasi ska-punk dari kota bandung dua dekade kemudian,”Time For Skunx!”

    4. Skalie - Sexy Molly

Unit musik ini, bisa dibilang sebagai salah satu pionir ska di tanah air sejak pertengahan 1990 yang masih bertahan hingga kini. Dengan formula 2Tone-ish, Skalie menjadi salah satu unit ska yang selalu menjadi headliner pada era awal ska tumbuh di Indonesia. Dari album sophomore mereka “For Sale” (2007), lagu ini menjadi salah satu bagian dari wajah ska di Indonesia.

 

 

    5. Waiting Room - Ruang Tunggu

“Ruang Tunggu” adalah proto-album ska di Indonesia. Dirilis pada tahun 1997, album ini menjadi sebuah penanda dalam perjalanan ska di tanah air. Dengan elemen hardcore, outfit musik veteran penuh kharisma ini juga menjadi salah satu faktor yang merangsang pertumbuhan ska. Sebagai single, “Ruang Tunggu” dan Waiting Room membawa banyak fakta dan sejarah. Album ini sempat dirilis ulang pada tahun 2020 lalu. Sesuatu yang memang perlu!

 

    6. Shaggydog - Rudy’s Story

Satu satunya contoh dari solid nya sebuah unit kolektif yang beririsan dengan ska, bisa kita lihat lewat Shaggydog. Keteguhan mereka sejak pertama berserikat dan berhimpun, tidak hanya mengantarkan mereka bisa bertahan hingga kini. Mereka menjadi inspirasi bagi banyak unit ska setelahnya. Dari sebuah gang sempit di sudut kota Yogya, mereka telah berkeliling di banyak benua membawa musik mereka. Sebuah daya istimewa dari salah satu unit ska istimewa yang dimiliki negri ini. Repertoire-repertoire dari mereka jadi anthem bagi banyak kalangan. “Rudy’s story” adalah salah satu representasi dari komposisi mereka yang penuh pesona. 

 

    7. Noin Bullet - Bakakak Hayam

Pesona Bandung, sebagai kota atau sebagai sumber pesona dalam musik dan kekaryaan nya memang digdaya. Begitu juga dengan daftar unit ska dari kota ini, Noin Bullet. Karya mereka tercatat dalam album “Bebas”, “Manusia” dan beberapa kompilasi. “Bakakak Hayam” adalah lagu dari mereka yang hadir dalam masa masa awal ska di Indonesia. Sebuah legacy yang turut membentuk wajah ska di Indonesia hingga kini.

    8. Artificial Life - I Wanna Skank

Unit ska dengan kualitas yang bisa membuat senang banyak pelaku dan penikmat pada era 90an adalah topik panjang, tidak akan selesai dibicarakan dalam lintasan perjalanan menuju banyak gigs. Meski angka penjualan album nya tidak istimewa, unit ini berhasil menjadi salah satu epitome ska di Indonesia. Karya mereka seperti memiliki mantra mujarab untuk membuat berdansa. Bersama nam- nama di atas, unit ini “bertanggung jawab” besar dalam mewarnai wajah ska di Indonesia. Outfit dirty reggae fenomenal asal Ibukota, D’jenks menyajikan homage kepada dan bersama sang panutan dalam EP “I wanna skank” dua dekade kemudian. Sebuah “mengapa” yang sederhana dari kami tentang Artificial Life adalah: “I Wanna Skank” (!)

 

    9. AlaskaQ - Wind & Sky

Kami pernah menulis tentang unit ska yang berasal dari Barat Jakarta ini. Mereka sejak belia sudah terlibat dalam geliat ska di Indonesia. Karya mereka aktif menjadi bagian dari banyak skena dunia. Dari Filipina, hingga yang terbaru mereka terlibat dalam sebuah proyek bergengsi various artist dari imprint musik London Intl Ska FestivalsLagu Wind & Sky dari AlaskaQ ini menjadi salah satu karya yang menambah warna lain dari wajah ska Indonesia pilihan kultur.

    10. Sentimental Moods - Choo Choo

Dengan sukacita, kami mencatat Outfit ska instrumental di Indonesia. Sebuah transformasi musikal dari para pioneer ska di tanah air ini cerdik dalam mengemas karya mereka, sebuah daya yang penuh ragam. Sentimental Moods dengan gembira membawa khasanah lagu anak-anak dalam ska, mereka melakukan perjalanan sejarah nasionalisme melalui komposisi ska nan apik, dan tak lupa bersenang-senang bersama Star Wars. Sebuah konsep sentimental yang krusial. Choo choo adalah salah satu tampilan dari beragam wajah ska dalam catatan kami.

 

    11. Aimee! - Hitam

Salah satu kota di bagian tengah pulau Jawa, Semarang, menjadi elemen penting yang menjaga Ska tetap tumbuh. Hampir dua dekade berdiri sejak awal 2000, Semarang Ska Fest masih menjadi salah satu motor geliat ska di Indonesia. Begitu juga dengan Aimee!, unit ska ini menjaga parade ska dengan karya karya mereka. Lagu Hitam adalah bentuk lain partisipasi besar dari unit ska representasi kota Semarang ini dalam meriah pawai dari ska di Indonesia.

 

    12. Sir Iyay - Tahu Krispy

Satu lagi, pesona berwibawa dari Bandung. Sir Iyay, seorang scenester yang aktif dalam banyak aksi nyata untuk ska. Sempat tergabung dalam unit karismatik Don Lego, ia juga salah satu founder dari imprint musik White Cat Liars, dan menjadi figur penting dibalik serial pesta “Mari Berdanska”. Di luar itu, satu hal yang ia berikan dalam menambah khasanah wajah ska di Indonesia adalah hasil eksplorasi terhadap musik tradisi. Dengan amat sangat manis, ia berhasil memadukan keroncong dan ska kedalam repertoire nya. Tahu Krispy, bisa menjadi pengantar untuk mengenal salah satu ragam ska dari Bandung.

    13. Monkey Boots - Menuju Johar Baru

Unit musik dari bilangan Johar Baru, Jakarta Pusat ini merupakan sebuah outfit ska yang tumbuh dewasa melalui catatan menarik dalam karya karya nya. Diskografi Monkey Boots hadir memperkaya daftar rilisan ska di Indonesia. Salah satu karya yang kami catat adalah ode “Menuju Johar Baru” (2017), komposisi matang dari salah satu unit ska dengan militansi fans yang massive.

    14. Youngster City Rockers - Simbiosis Kapitalis

Dari kota Malang, pemuda yang bermula terhimpun dalam subkultur BMX dan skateboard ini memiliki irisan terhadap ska. Mereka yang tergabung dalam unit ska dengan energi padat dan keras dari gitar distorsi serta kejutan dari brass section ini menjadi salah satu pengusung ska-punk yang kami catat dalam edisi ini. Lewat EP “Skapunk Vacation” (2006) dan LP “Into Deep” (2013) mereka telah membawa keberagaman ska di negeri ini ke berbagai negara lewat tour mandiri nya. “Simbiosis Kapitalis” adalah salah satu yang dapat merepresentasikan semangat besar dari Youngster City Rockers dalam ska.

 

    15. Denny Frust - Make You Groovin’

Salah satu solois ska di Indonesia ini, identik dengan tema positivity dalam liriknya. Kemampuan bernyanyinya juga begitu penuh jiwa. Denny Frust kerap menyajikan eksplorasi olah vokal dalam banyak gigs nya, hal ini kemudian menyuntikan energi berbeda dalam komposisi ska miliknya. Sosok yang mendapat julukan “Indonesian Prince of Ska” ini begitu mumpuni dalam lagu Make You Groovin’, sebuah alasan dari kultur untuk mencatatnya sebagai salah satu ragam dalam wajah ska Indonesia.

    16. Caltonette Serenade - Semua

Dominan dengan blueprint ala rocksteady dalam musik mereka, outfit asal Jakarta ini hadir dengan sentuhan penuh wibawa. Mereka pernah terlibat dalam sebuah proyek prestisius bersama Mad Butcher Records (Jerman). Karakter vokal sang frontwoman yang begitu mumpuni, menyatu dalam nafas musik bergizi. Sebuah distilasi nan mewah milik Caltonette Serenade bisa kita dengarkan dalam lagu Semua.

    17. The Gravelites - Brentford Road

Sajian komposisi kental makna dan pendekatan produksi yang begitu apik juga hadir dari kota Salatiga. Trio The Gravelites ini membuat decak kagum atas kejeniusan dalam menginterpretasi nukleus vintage ska lewat 2 album mereka “Seven Deadly Skank! Vol 1” (2020) dan “S-Town Original” (2021). Selain penempatan lexicon ska pada judul instrumental mereka yang begitu cerdas, perawatan suara dalam produksi mereka adalah sesuatu yang harus digarisbawahi. Wajah ska di Indonesia tentu makin beragam dengan tambahan repertoire dari The Gravelites, salah satunya, bisa kita dengar dalam lagu Brentford Road

 

    18. Heavy Monster - Got No Job

Heavy Monster merilis debut single “Tonight” pada tahun 2001, lalu dengan album perdananya “One message One Love” (2007). Unit ska asal kota surabaya ini masih bertahan hingga kini. Personil pun tetap aktif sebagai scenester di kota ini dan menjembatani banyak transformasi nexus musik Jamaika di tanah air. Lewat lagu “Got No Job”, kultur menambahkan daftar lain sebagai bagian dari wajah ska tanah air dalam artikel ini.

 

    19. Taman Impian - Tiger Skank!

Salah satu warna lain dalam wajah ska Indonesia juga datang dari bagian tengah Indonesia, kota Makassar. Ragam komposisi dalam debut mereka “Eargasm” (2019) begitu plural. Banyak sentuhan yang berasal dari nexus Jamaican sound. Salah satu yang menarik dari album ini, pendekatan produksi yang dilakukan oleh Taman Impian dalam merawat sound secara keseluruhan. Lagu Tiger Skank! Dalam debut ini dapat merepresentasikan ide kepuasan telinga yang disajikan dengan penuh suka cita oleh sixtet ini.

    20. Highmoon - Prelude in Corpore Sano

Kawasan Cipinang-Jakarta turut menyumbangkan unit ska yang memiliki warna cukup solid dalam menambah wajah ska di Nusantara. Hadir dalam skena sejak 2010, mereka telah merangkul basis penggemar sendiri lewat album ‘Awal Pencerahan’ (2015) dan ‘Kehidupan & Batas Waktu’ (2019). Elemen instrumen gesek mereka justru melahirkan nafas lain dalam repertoire nya. Infusi skala nada mereka mengantarkan rasa budaya betawi. Highmoon mengemas skala tersebut, dengan daya dan pesona. Hal ini bisa kita lacak melalui lagu Prelude in Corpore Sano dari album sophomore mereka.

  • Show Comments (0)

Your email address will not be published. Required fields are marked *

comment *

  • name *

  • email *

  • website *

You May Also Like

Budaya Penuh Deru Di Lantai Dansa

Edisi Khusus: Budaya Penuh Deru Di Lantai Dansa

Nota Singkat Musik Jamaika di Indonesia

Musik asal Jamaika selalu berkembang mengikuti zaman, bahkan beriringan dengan kemajuan teknologi.

Abresso

Signature unik inspirasi alam Papua.