King Jammy’s Tradition & Legacy

Selamat datang di era awal digital!”, sepenggal mukadimah atas sajian singkat lahirnya revolusi musik beraroma komputerisasi di Jamaika. Datangnya rasa digital ini, ditandai dengan sebuah lagu fenomenal berjudul, “Sleng Teng Riddim” pertengahan 80-an, yang diproduseri oleh sosok penuh daya, King Jammy

Figur termasyhur bernama lengkap Lloyd James ini, memulai karirnya sebagai seorang teknisi elektronik dan operator sound system yang dimentori langsung oleh legenda musik dub dunia, Osbourne “King Tubby” Ruddock. Pada tahun 1969, pria kelahiran 1947 ini, sempat meninggalkan Jamaika dan pergi ke Kanada bersama (pada saat itu) calon istrinya. Di Toronto – Kanada, King Jammy juga memperdalam ilmu sound engineering. Circa 1976, sepulangnya ke Jamaika, ia bertemu kembali dengan “sang guru”. King Jammy bekerja dan bahkan dipercaya menjadi “tangan kanan” King Tubby. Langkah besar yang kemudian mengantarkan King Jammy ke gerbang awal kejayaan dunia musik Jamaika.

Pada tahun 1980an, King Jammy mendirikan studio sederhana di kawasan sekitar St. Lucia Road, Kingston – Jamaika. Di ruang musik kecil inilah, ia memulai eksperimennya dan melahirkan banyak single mumpuni. Salah satunya adalah lagu “Under Me Sleng Teng” yang dinyanyikan oleh Wayne Smith diluncurkan pada medio 1985 lewat Jammy’s Records. Lagu ini sukses meledak di pasaran. Sebuah karya yang menjadi cikal bakal lahirnya modern dancehall.

Berikut sebuah daftar lagu-lagu pengantar untuk menikmati kedigdayaan King Jammy 

(Text: Keyko, Editor: Sam)

 

1
Wayne Smith - “Under Me Sleng Teng”

Lagu legendaris yang mengantarkan datangnya “era baru”. “Sleng Teng Riddim” datang dari Wayne Smith dan Noel Davey. Mereka lah yang mengaransemen notasi awal riddim ini menggunakan keyboard Casio MT-40. Kemudian King Jammy menyempurnakan lagu ini di studionya dengan tambahan piano serta bunyi clap.

 

2
Admiral Bailey - “Punnany”

Dalam “Punnany Riddim” (judul dari riddim nya), King Jammy lah yang mengarsiteki komposisi suara digital pada track dancehall ini. Admiral Bailey datang melengkapi aransemen lewat vokalnya. Salah satu rilisan bersejarah yang pernah diciptakan oleh Imprint musik Jammy’s Records.

3
Sugar Minott - “Reach Out & Touch”

Single yang terdapat pada album “A Touch Of Class” milik Sugar Minott ini, kental dengan nuansa dancehall dan digital. Diproduseri dan dirilis oleh King Jammy melalui Jammy’s Records pada tahun 1990.

 

4
Cocoa Tea - “Young Lover”

Cocoa Tea adalah salah satu solois Jamaika yang pada saat itu beberapa kali bekerjasama dengan King Jammy. Riddim asli dari lagu ini diciptakan oleh Philip “Fatis” Burrell yang bertitel “Tonight Riddim”. Lewat Jammy’s Records, “Young Lover”  diluncurkan dan menjadi lagu penting untuk disimak dan dinikmati.

 

5
Dennis Brown - “Slow Down”

Keakraban antara King Jammy dan Dennis Brown secara personal juga membawa mereka pada sebuah kerjasama musikal. King Jammy turut serta dalam proses produksi single “Slow Down” milik Dennis Brown ini dengan mengisi track perkusi. Single ini juga dirilis lewat Jammy’s Records.

 

  • Show Comments (0)

Your email address will not be published. Required fields are marked *

comment *

  • name *

  • email *

  • website *

You May Also Like

Sekilas Wajah Reggae Per Dekade di Indonesia

Edisi khusus: Sekilas Wajah Reggae Per Dekade di Indonesia

The Love of Terry Hall

Tribute khusus untuk Terry Hall

Nota Singkat Musik Jamaika di Indonesia

Musik asal Jamaika selalu berkembang mengikuti zaman, bahkan beriringan dengan kemajuan teknologi.