Highlight Of The Year (2020)

Rangkuman Redaksi Kultur

Artikel perdana kultur (Agustus 2020) menceritakan sedikit catatan dari sesi tanya jawab amatir kami terhadap beberapa pelaku skena musik-musik Jamaika di tanah air. Sumber kami di antaranya adalah Dimaz A, yang lebih dikenal dengan moniker DeeJaay Gantung salah satu founding member dari unit soundsystem Ibukota “Kodim Inna Riddim”. Dari beliau kami mendapat beberapa trivia dan fakta tentang perjalanan awal dub dan soundsystem act di ibukota. Kami juga berkesempatan mendapat insight dari Reza (Interpol dan Pribumi Fight Back) mewakili kru Cawang yang pada medio 1990 an dikenal sebagai base rudeboy kota Jakarta. Lalu Wiro, yang banyak memberikan catatan pribadinya sebagai salah satu scenester Ska dan Skinhead di Indonesia. Serta tambahan opini dari Iday (Roadblock Dub Collective, Lampung) dan Tuan Jenggo dari outfit penuh pesona asal Tanah Tinggi – Jakarta, Monkey Boots. Artikel itu kami beri judul ‘Nota Singkat Musik Jamaika di Indonesia’. Sebuah homage dari kultur sekaligus usaha pengarsipan secara amatir terhadap catatan musik-musik Jamaika di Indonesia.

 

Pada artikel terakhir di penghujung 2020 ini, kami merangkum beberapa daftar rilisan yang kami pilih secara bersama-sama berdasarkan catatan masing masing penulis kultur. Sebagian diantaranya pernah kami tayangkan, baik pada kolom ‘News’, ‘Features’, atau ‘Review’. Berikut highlight rilisan 2020 dari tanah air dan mancanegara versi kultur.

Januari, notifikasi hadir lewat 9 pieces unit asal Jakarta, Highmoon Ska melalui album “Kehidupan & Batas Waktu.” Album ini dirilis pada 2019, namun  bisa dinikmati pada awal Januari di berbagai DSP. ‘Prelude In Corpore Sano’ sebagai track pembuka begitu bertenaga membuka tahun ini. Dari kota Surabaya, outfit dengan Shirley sang frontwoman yang soulful membuat single ‘Runaway’ milik Lantai Dua Berdansa ini menjadi daya yang istimewa, berdansa dan merdeka! Lalu, dari Australia, Dub FX salah satu figur yang menjadi role model banyak pelaku musik dub menyajikan LP “Roots” dengan sentuhan magis eksplorasi looping, album penutup untuk bulan ini.

Februari, outfit crisscross dub & reggae asal kota Medan merilis debut LP mereka yang berjudul “Waalaikumshalom”. Sebuah album dengan sentuhan lirik metafora yang dominan menambah daftar rilisan penuh daya dari scenester musik-musik Jamaika tanah air.

Maret, dua  kampiun dub asal Thailand dan Filipina, Ga-pi dan Red I, secara bersamaan merilis garapan mereka. Ga-pi bersama Prince Fatty dengan “Rootsman Creation In Dub”,  dan “Word Sound & Power” dari Red I. Dua nama yang sangat direkomendasikan untuk diikuti. Dari tanah air, legenda yang membumi, Sentimental Moods hadir dengan sebuah konsep homage kepada jajaran pionir ska Indonesia era 1990 an. Sentimental Moods merilis seri tribute ini satu bulan satu kali lewat kanal youtube sejak akhir 2019. Kultur menggarisbawahi sentuhan istimewa mereka lewat cover version milik pionir ska dari kultur skinhead tanah air, Sixtols! Kecerdikan komposisi dan running chords dalam lagu ini seperti menjelaskan alasan mengapa Sentimental Moods menjadi panutan di skena ska nusantara. Dengan mengajak salah satu scenester penting perjalanan ska di Indonesia, ‘Love Song’ dari Sentimental Moods & Genta (Keotik) membuat Maret menjadi bulan penuh penghormatan. Trias Scenesters ini seperti sedang bergumam: “our love will never gone!”

April hadir dengan ditandai sebuah pencuri perhatian yang baru saja terbentuk. Persekutuan tiga pelaku skena bilangan Jakarta ini menamakan diri mereka Aset Negara. Mereka hadir dengan konsep sistim suara, aransemen matang single kedua mereka yang berjudul “Inna Ghetto” , A champion sound from Jakarta’s power trio! untuk single ini, “hanya ada satu kata: REWIND!”

Mei, pesta pora penikmat musik Jamaika dimulai pada bulan ini hingga akhir tahun. Sederet nama sudah mulai mewarnai isi playlist kultur dengan repertoire mereka. 
Di bulan ini, kultur merekomendasikan full album dari OBF Sound System“Signz”, legenda hidup musik Jamaika Dandy Livingstone“They Call Us Legends”, debut album dari Reggae Roast “Turn Up The Heat” dan Alpha Steppa – “Raise The Ark”. Tidak ketinggalan musisi dalam negeri turut meramaikan karya-karya segarnya dalam bentuk single. Seperti Big Lion lewat single “Wake Up and Live”, Arye De Siul dengan single “Close Your Eyes” dan satu unit kultur sound system asal pulau Bali, yaitu Jumat Libur Sound System yang membawa “Outline Blues” sebagai debut mereka.

Juni, sulut api rilisan semakin berkobar. Dizzy Riz, produser asal Majalengka – Indonesia kembali melepas album ketiga yang berjudul “Lionize” dengan tema jungle/drum n bass. Dari tanah Siam, Thailand, Fyah Burning turut mengguncang dengan LP “The Right 10”. Beberapa nama istimewa dari tanah air juga unjuk gigi dengan rentetan single panjang. Duo eksperimental etnik KunoKini lewat single penuh kontemplasi dan energi “Anak Panah”. Unit dub asal Lampung Roadblock Dub Collective merilis “Sepinggungan/Russ”, talenta kebanggaan Papua Dave Solution dengan “Yafandumba”. Lalu sekelompok pemuda berbakat dari Bandung Rub Of Rub membawa aroma ‘spacey’ melalui single  “Oriental Eksotik”. Dan outfit reggae tersohor negeri jiran, Malaysia, Purevibracion dengan single “Jauh”.

Juli, anak tertua Robert Nesta Marley, Ziggy Marley, kembali dengan album “More Family Time”. Sebuah rilisan dengan semangat kinship yang menghibur di tengah pandemi yang melanda dunia. 
Solois multitalenta asal Skotlandia, Tom Spirals, membawa single “State Of Mind” sebagai salah satu komposisi yang layak untuk dinikmati. 
Sosok yang didaulat sebagai “ratu reggae Indonesia” oleh para pendengarnya, Nath The Lions, mempersembahkan “Blessing” sebagai karya terbaru dari nya. Ia menyertakan set promosi berskala global untuk single ini. Usaha keras untuk lagu yang pantas, Yessah!

Javabass Soundsystem, kolektif drum n bass tertua Indonesia melalui salah satu homies digdaya mereka, Random, juga masuk dalam highlight kami. Single “Acid” miliknya berulang kali berputar dalam playlist kultur di bulan ini. Kualitas sound mumpuni hasil olahan nya adalah sesuatu yang menjadi signature dari karya karya sang DJ & Produser kebanggan tanah air ini. 
Minggu terakhir di bulan ini, Eastones outfit ska-punk yang berisi para veteran scenesters kota Jakarta, membawa debut mereka. Single “Radio Dynamite” berkumandang berulang-ulang pada playlist kultur. Ramuan 101% kesenangan murni di lantai dansa dalam lagu ini begitu mumpuni. Komposisi lengkap sebuah anthem pada lantai dansa ada pada lagu ini, sing along yang dipandu oleh sang frontwoman bersuara glamor berpadu dengan groove ketat dan padat menghasilkan garansi suasana pesta ala ska-punk dari Eastones.

Selain nama nama di atas, power trio asal kota Salatiga, The Gravelites dengan infusi modernisasi pada klasik ska ala The Skatalites hadir dengan EP “Seven Deadly Skank” (sebuah rilisan ulang dalam versi digital) yang penuh pesona! mereka menjadi salah satu rilisan penting tahun 2020 dari ranah ska di Indonesia versi kultur. 

Agustus, adalah bulan yang megah. Beberapa figur berdaya ledak tinggi melepaskan amunisinya. Nama-nama seperti Mungo’s Hi Fi, Gaudi dan sang legenda Toots and The Maytals serta Congo Natty ft. Fikir Amlak & Addis Pablo dan Escape Roots merilis karya terbaru mereka. Dari tanah air, Ras Muhamad hadir dengan album “Satriyo” yang menjadi penanda chapter baru perjalanan personal nya. Denny Frust, Radit Echoman ft. Conrad Good Vibration, turut melengkapi megah nya bulan agustus bagi kultur.

September, terus berlanjut dengan sajian-sajian anyar. Soom T, wanita dari Skotlandia dengan langgam vokal yang unik kembali datang dengan “siraman rohani” yang dalam lewat album “The Arch”. Dari Hongkong, Mouse FX meluncurkan “Mouse FX In Jamaica” dengan melibatkan Skunga Kong (kerabat satu darah dari Leslie Kong) dalam produksinya kali ini. Produser jungle/drum n bass Kanada, Marcus Visionary menghentak lewat “Together”. Massaia Dubkillah mewakili Meksiko, mengibarkan “Revolutionary Sound Army” dengan getaran dub steppa yang berdaya super. Sebuah persembahan spesial dari label dub penuh wibawa asal Prancis, Culture Dub. Serta kembali nya sang pionir Indo-dub-power, satu satunya Asian Dub Foundation! Mereka tetap membawa pesan yang sama. Bedanya, lewat “Access Denied” komposisi mereka lebih ketat dan pesan yang lebih tajam!
Dari tanah air, bagaikan sebuah penanda bahwa skena ska tidak lagi di dominasi oleh Ibukota dan kota besar lain nya, outfit ska representasi Lampung Holygrass mempersembahkan debut LP “Perjalanan Panjang”. Lalu, dari kota Mataram sebuah sentuhan segar turut menghiasi bulan ke sembilan ini. NoBigDeal dengan tegas merilis single perdana mereka, “Politik Mental”

Oktober, dibuka dengan “This Road”, debut dari Denise Sherwood yang membawa repertoire mutakhir dengan pendekatan produksi yang digdaya. Dua solois kampiun asal benua biru, Parly B dan Taiwan MC merilis album penuh mereka. Parly B dengan tema jungle/drum n bass yang solid dan Taiwan MC dengan rub a dub style nya. Tiga Rilisan menawan yang masuk dalam playlist kami. Single-single hangat dari banyak nama besar juga datang  dari berbagai belahan dunia. Diantaranya, Koffee Ft. Buju Banton lewat single Remix “Pressure”, Mellow Mood Ft. Kabaka Pyramid dengan “Mr. Global”, pendatang baru dari Thailand WooWoo dengan Single “Tah Ring Tingz”, Band tersohor asal Thailand Srirajah Rockers merilis single “Faith”, salah satu diva reggae asal Filipina Lady I dengan single “Ma Baby”. Dari dalam negeri, Ras Inggi Ft. Diana & Ian Andiasta asal Kebumen dengan Single “Satu Indonesia”. Serta pendatang baru asal kota Malang Slowright hadir lewat single mereka yang berjudul “Satu,” mengingatkan kita akan kejayaan Skunk Records tahun 1990 an. Sedikit yang membedakan nya adalah, mereka dari Indonesia dan sang frontman begitu cerdik menulis pesan lewat liriknya.

November, unit dub dari Udine – Italia, R.Esistence In Dub kembali lewat rilisan mereka berjudul “The Longfingah Attack” yang berkolaborasi dengan Longfingah asal Berlin – Jerman. Lalu, Radikal Guru produser dengan bendera dub steppa asal Polandia, hadir lewat “Beyond The borders,” rilisan yang telah lama dinantikan oleh para penggemarnya seantero dunia. Kudapan mini album juga ikut ditawarkan oleh  L’Entourloop x Skarra Mucci“Golden Nuggets”. Kembali unit asal Bangkok hadir di bulan ini, kali ini lewat Jonathan and Calvin dengan “Survivor” nya. Kemudian, figur kebanggan yang dijuluki sebagai penguasa pensi asal kota cirebon, Jamessteady, membawa sebuah aroma peluh lantai dansa yang padat lewat EP mereka yang berjudul “Riot City Rockers” dan Voodska dari purwokerto hadir lewat “Journey”, sebuah debut yang menjadi tanda eksistensi mereka. Dan di bulan ini, kami merayakan sebuah rilisan lain, dari band Marapu. Komposisi berjudul “Welcome to Sumba” yang mereka rilis pada tanggal 18 November bertepatan dengan perayaan 21 tahun mereka hadir sebagai salah satu outfit yang penuh kharisma. Juga merupakan lambang optimisme menatap tahun 2021 yang makin dekat.

Desember, sebagai bulan penutup tetap membawa pesona yang berwibawa dalam daftar highlight rilisan 2020 versi kultur. Karma Rhyme Sound System Ft. Binlhajazz & Chatty D Roy memberi frekuensi segar lewat single dub steppa, “Inequality”. Serta kembalinya outfit asal kota Surabaya, Rasvan Aoki dengan pendekatan baru. Kini mereka bergabung dengan imprint musik berpengaruh dari kota Yogyakarta, Doggyhouse Records. Lewat “Can We Talk?” Rasvan Aoki mengangkat mental health problem sebagai tema, dengan tetap menyajikan harmoni istimewa. Di penghujung minggu bulan ini, unit ska Monkey Boots menutup daftar ini dengan kematangan musikalitas mereka, nuansa blue notes dan akrobatik scales dari sang frontman membuat single “Berdetak” menjadi sebuah rilisan yang dua kali wajib untuk dinikmati!

Catatan ini merupakan bagian kecil langkah amatir dari kami sebagai hormat kepada karya karya istimewa dari unit,act dan outfit musik-musik Jamaika yang kami telusuri. Secara khusus, kami haturkan takzim dan khidmat kepada scenester lokal, kepada para produser, solois, band dan grup dari skena musik Jamaika di Indonesia. Segala kata, suara dan daya kami haturkan, tahniah berkarya, berjaya bersama! PULL UP!
(Text:Keyko,Sam,Yedi. Editor:Sam)

  • Show Comments (0)

Your email address will not be published. Required fields are marked *

comment *

  • name *

  • email *

  • website *

You May Also Like

Nota Singkat Musik Jamaika di Indonesia

Musik asal Jamaika selalu berkembang mengikuti zaman, bahkan beriringan dengan kemajuan teknologi.

Joe Higgs

Sosok sederhana yang membuat reggae penuh warna-warni keindahan