Papua Reggae Festival VII

Komunitas reggae terbesar di Papua, KORK (Komunitas Rasta Kribo) kembali menggelar Papua Reggae Festival (PRF) yang ke 7 pada tanggal 19 Oktober lalu di venue dayung PON Papua, Holtekamp, Jayapura. Festival annual yang digelar sejak tahun 2010 ini diikuti oleh sebanyak 28 band yang berasal dari provinsi Papua dan Papua Barat.
Meski awalnya mendapat banyak penolakan dan tidak banyak dilirik, dalam perjalanannya Papua Reggae Festival telah mendapat sponsor dan dukungan dari pemerintah provinsi, daerah dan kota untuk menggiatkan seni hiburan dan pertunjukkan budaya. Dukungan pemerintah ini bisa dilihat sebagai bentuk legitimasi atas musik reggae sebagai bagian dari ekspresi budaya Papua saat ini yang harus diakomodir. Selain mewadahi potensi kreativitas musisi Papua, PRF juga membantu usaha kecil dan menengah masyarakat Papua di sekitar lokasi pergelaran festival.
Festival ini dimulai pukul 14.00 – 22.30 WIT dengan menampilkan band-band muda hasil regenerasi dalam komunitas membaur bersama band-band senior yang sudah sering malang melintang di dunia hiburan musik Papua. Berikut adalah line up pada festival itu: Derako Band, Pikon Vibration, Woney Roots, LLB Band, Dave Solution, Ulagai Band, Tropiko Rasta, Melanesian Beets, OK Band feat Pace Santana, Anak Danau, Black United, Kindo Band, KND Band, de’Sagoo, Buselek Band, Tumbuna Tribes, Meyyom One, Mewodide Band, Dreadlock Rasta, Baliem Valley Roots, Barabib Band, Digoel Rasta, Rasmel Band, Sagoo Roots, Insos Ori feat Lebrusaji Rap, Bikon Roots dan LMB Band. Setiap band diwajibkan membawakan lagu original, hal ini untuk menumbuhkan semangat berdaya cipta serta menstimulasi semangat bermusik secara profesional seperti yang diharapkan oleh pengurus Komunitas Rasta Kribo Papua, Teddy Pekey, Erick Mandosir dan Ronny Imbiri.
Menurut mereka meski PRF kali ini tidak semegah sebelumnya karena minimnya budget tetapi itu tidak menyurutkan antusiasme dan semangat mereka untuk tetap menggelar konser PRF ke 7 yang terbukti sukses menjadi magnet audience yang membanjiri venue konser hari itu. Semoga dalam perkembangannya ke depan PRF dapat menjadi event annual yang prestisius tidak hanya di Papua tetapi di Indonesia bahkan dunia. Salam Merah Kuning Hijau dari tanah Papua!
(Yedi)

  • Show Comments (0)

Your email address will not be published. Required fields are marked *

comment *

  • name *

  • email *

  • website *

You May Also Like

Sr. Wilson “Shaolin”

Review track Shaolin

“Keep on moving” by Whisnu Santika & Souljah

Kolaborasi musik bukanlah sekedar untuk promosi demi menjangkau audiens yang lebih besar ataupun memperluas ...