Feature kali ini menampilkan seorang talent berbakat dan powerful dari sudut paling timur Indonesia, yaitu kota Rusa, Merauke, Papua Selatan. Dia adalah Amandus Aron atau yang lebih dikenal dengan nama panggung ‘One Scoot.’ Nama ini menunjukkan karakter seorang penakluk, di mana menurutnya ‘One Scoot’ adalah istilah sehari-hari anak-anak di Merauke yang artinya satu kali pukulan langsung jatuh. Setidaknya nama ini terbukti dengan beberapa karya yang telah dihasilkan oleh One Scoot bersama grupnya Melanesian Boi, seperti Labaca, Karamap dan Tumis-tumis Kangkung yang langsung membuat jatuh hati para pecinta Jamaican music tidak hanya di Papua tetapi juga di Indonesia.
Di tengah-tengah kesibukannya mempersiapkan diri untuk tour ke Jakarta, One Scoot berkisah kepada Kultur.media bahwa kecintaannya terhadap musik reggae dan rap berawal dari tahun 2014 Ketika masih di SMP. Bersama sahabat dekatnya ia langsung membuat karya sendiri, dan kecintaannya pada musik juga didukung penuh oleh keluarganya terutama sang Ibu yang mengatakan bahwa musik adalah tempat untuk menyalurkan berkat.
Sebelum bergabung dengan Melanesian Boi, One Scoot pernah mengasah bakatnya bersama beberapa kelompok musik di Merauke seperti Rusa Boyz, Gubuk Derita, dan Label Hitam. Bob Marley adalah figure penting yang tidak hanya menginspirasinya dalam bermusik tetapi juga dalam hidup kesehariannya.
Reggae kini hadir dengan beragam variasi dan taste, dan One Scoot menggambarkan versinya sebagai Reggae Jump yang di Papua dikenal dengan sebutan lagu acara. Reggae jenis ini menginfusi beberapa unsur di dalamnya seperti melayu, Punjabi India, Moombahton, dan juga Arabic seperti yang dijelaskan oleh One Scoot.
Untuk merasakan sensasi yang unik ini silahkan head your browser untuk mengulik karya One Scoot dan Melanesian Boi.
(Yedi)
Show Comments (0)