Highmoon adalah sebuah unit ska asal kota Jakarta. Mereka terbentuk dari skena Cipinang – Jakarta Timur pada tahun 2010. Highmoon menggabungkan banyak variabel ska dari era The Skatalites & Doreen Shaffer, lalu elemen 2Tone bahkan mereka juga terinspirasi dari Tokyo Ska Paradise Orchestra. Menariknya, repertoire mereka berisi infusi dari hasil adaptasi variabel di atas dengan nuansa Indonesia. Serta lirik yang ringan dan melodi membumi menjadi sajian utama mereka.

Sempat kehilangan salah satu personil awal mereka, Wega. Highmoon tetap bertahan hingga kini. Pada tahun 2013, mereka merilis single posthumous ‘Pergi Tak Kembali’  untuk Wega. Lewat berbagai pergantian line-up, kini mereka menjadi 9 pieces ska unit.  Aby (vokal), Ega (bass), Bahar (keyboard), Abim (trombone), Monang (gitar), Tomi (tenor sax), Iqbal (drum) dan Odi (trumpet) dan Aren (Violin). 

Kawasan ‘Jalan Jaksa’ – Jakarta, menjadi saksi bisu awal mula perjalanan karir mereka. Berangkat dari situlah, berbagai pesta dansa “bawah tanah” hingga gigs lintas genre dilakoni dan mendapat antusias yang baik dari para penikmatnya sampai saat ini. Pada 2020 lalu, mereka tampil pada sebuah pertunjukan kolektif internasional secara online, yang digarap oleh “Asian Ska Community”. Pada gigs ini, mereka mendapat respon positif dari banyak Jamaican Music Aficionado internasional. 

Highmoon (atau tercatat sebagai Highmoon Ska) pada beberapa DSP, telah merilis dua album penuh. ‘Awal Pencerahan’ (2015) dan ‘Kehidupan & Batas Waktu’ (2019). Dua album ini bisa dinikmati di berbagai DSP.

Highmoon adalah salah satu unit ska dari timur kota Jakarta setelah Sentimental Moods dan Skalie yang masih terus bergerak. Ikuti kabar terbaru dari mereka lewat link berikut ini:
Instagram || Facebook || YouTube || Twitter
(Sam)